Tahun 2024, 40 Ibu Hamil Positif HIV dan 262 Ibu Hamil di Timika Positif Sifilis
Jenis penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi virus antara lain:
1. Human papillomavirus (HPV)
Infeksi menular seksual ini disebabkan oleh virus dengan nama yang sama, yaitu HPV. Virus HPV dapat menular melalui kontak langsung atau hubungan seksual dengan penderita.
Pada perempuan, virus HPV dapat menyebabkan kutil kelamin hingga kanker leher rahim (kanker serviks).
2. HIV
Infeksi HIV disebabkan oleh human immunodeficiency virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini bisa menyebar melalui hubungan seksual tanpa kondom, berbagi penggunaan alat suntik, transfusi darah, atau persalinan.
Jika dibiarkan tidak terobati, infeksi HIV dapat berkembang menjadi AIDS.
3. Hepatitis B dan C
Penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis ini dapat mengakibatkan gangguan hati kronis hingga kanker hati. Virus ini ditemukan dalam darah atau cairan tubuh penderita.
Selain melalui hubungan seksual, virus ini bisa menular melalui jarum suntik yang dipakai bersama atau transplantasi organ.
4. Herpes genital
Herpes genital disebabkan oleh infeksi virus herpes simplex (HSV). Virus ini bersifat tidak aktif atau bersembunyi di dalam tubuh tanpa menyebabkan gejala. Penyebaran virus terjadi melalui kontak langsung dengan pasangan yang telah terinfeksi.
Penyakit menular seksual akibat parasit
Jenis penyakit menular seksual akibat infeksi parasit adalah trikomoniasis, yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Penyakit ini dapat menimbulkan keputihan pada wanita.
Trikomoniasis juga dapat tidak menimbulkan gejala sama sekali. Akibatnya, penderita trikomoniasis bisa secara tidak sadar menularkan penyakit ini ke pasangan seksualnya.
Gejala Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual tidak selalu menimbulkan gejala atau hanya menyebabkan gejala ringan. Oleh karena itu, penderita terkadang baru menyadari dirinya menderita penyakit menular seksual setelah muncul komplikasi atau ketika pasangannya terdiagnosis menderita infeksi menular seksual.
Gejala yang dapat muncul akibat penyakit menular seksual berbeda tergantung pada jenis penyakitnya, tetapi umumnya berupa:
Benjolan, luka, atau lepuhan di sekitar penis, vagina, anus, atau mulut, rasa gatal di vagina atau penis.
Rasa terbakar dan nyeri ketika buang air kecil atau berhubungan intim keluar cairan dari penis (kencing nanah) atau vagina (keputihan), nyeri di perut bagian bawah,
demam dan menggigil, pembengkakan kelenjar getah bening atau benjolan di selangkangan, ruam kulit di badan, tangan, atau kaki.
Selain beberapa gejala di atas, penyakit menular seksual bisa memunculkan gejala lain pada wanita, yaitu peradangan pada rahim (servisitis), perdarahan di luar masa menstruasi dan bau tidak sedap dari vagina. Keluhan ini juga merupakan salah satu tanda penyakit kelamin wanita.
Sementara gejala lain penyakit menular seksual pada pria meliputi ruam, sperma berdarah, dan pembengkakan testis.
Bagi yang mengalami gejala seperti itu, segera konsultasikan ke dokter. Jika pasangan Anda didiagnosis menderita infeksi menular seksual, atau bila Anda melakukan hubungan seksual yang berisiko, seperti:
Sering bergonta-ganti pasangan, tidak menggunakan kondom, salah dalam menggunakan kondom.
Diagnosis Penyakit Menular Seksual
Dokter akan menanyakan riwayat hubungan intim dan penyakit yang pernah diderita. Pasien juga akan menjalani beberapa tes untuk mendeteksi keberadaan virus atau bakteri penyebab penyakit menular seksual.
Tes yang akan dijalani adalah tes darah dan tes urine. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi virus atau bakteri penyebab penyakit menular seksual. Dokter juga akan mengambil sampel cairan tubuh di sekitar area kelamin, untuk kemudian diperiksa di laboratorium.
Pengobatan Penyakit Menular Seksual
Pengobatan terhadap penyakit menular seksual adalah dengan pemberian obat-obatan, yang jenisnya disesuaikan dengan penyebabnya.
Penting untuk diingat, obat-obatan ini hanya boleh digunakan dengan resep dokter dan harus diminum sesuai dosis untuk menghindari resistensi obat dan mencegah kekambuhan. **

































