Timika,papuaglobalnews.com – Ouceu Satyadipura, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mimika menjelaskan Mimika pada November 2025 mengalami inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,77 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 112,16.

Ouceu dalam rilisnya pada Selasa 2 Desember 2025, menerangkan inflasi tersebut dipicu oleh kenaikan harga pada sebagian besar kelompok pengeluaran masyarakat, meski beberapa kelompok juga menunjukkan penurunan indeks.

Inflasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran

Inflasi y-on-y terjadi karena kenaikan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran:

Makanan, minuman dan tembakau: 0,34 persen, Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga: 0,13 persen. Perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga: 0,59 persen, Kesehatan: 2,44 persen, Transportasi: 2,25 persen, Rekreasi, olahraga, dan budaya: 3,23 persen.

Penyediaan makanan dan minuman/restoran: 3,55 persen, Perawatan pribadi dan jasa lainnya: 16,98 persen.

Sementara itu, beberapa kelompok mengalami penurunan indeks:

Pakaian dan alas kaki: turun 0,68 persen, Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan: turun 0,01 persen, Pendidikan: turun 0,15 persen.

Inflasi month to month (m-to-m) November 2025: 0,38 persen dan Inflasi year to date (y-to-d): 1,47 persen.

Beberapa komoditas yang paling besar menyumbang inflasi tahunan antara lain:

Emas perhiasan, Sigaret kretek mesin (SKM), Minyak goreng, Bawang merah, Angkutan udara, Beras, Kopi bubuk, Kangkung, Santan jadi, Pisang, Cabai merah, Semangka, Tarif laboratorium, Gula pasir, Wortel, Daun bawang, Mobil, Sigaret putih mesin (SPM).

Sedangkan komoditas yang memberi andil deflasi y-on-y antara lain:

Daging babi, Cabai rawit, Tomat, Daging ayam ras, Telur ayam ras, Bawang putih, Daging sapi, Tahu dan tempe, Jeruk nipis, Terong, Pepaya, Parfum, Sikat gigi, Ikan lele, Celana pendek pria, Pakaian anak.

Komoditas Penyumbang Inflasi m-to-m

Inflasi bulanan November 2025 terutama disebabkan oleh: Angkutan udara, Cabai rawit, Kopi bubuk, Emas perhiasan, Semangka, Wortel, Ikan mumar, Kangkung, Jeruk, SKT dan SKM, Udang basah, Daun bawang, Kol putih/kubis.

Sedangkan komoditas penyebab deflasi m-to-m antara lain:

Daging babi, Terong, Tomat, Penyedap masakan/vetsin, Kacang Panjang, Ikan mujair, Tahu mentah, Bayam.

Perkembangan Per Kelompok Pengeluaran

  1. Makanan, Minuman dan Tembakau

Inflasi y-on-y: 0,34 persen

Penyumbang inflasi terbesar: SKM, minyak goreng, bawang merah, beras, Penyumbang deflasi terbesar: daging babi

  1. Pakaian dan Alas Kaki

Deflasi y-on-y: 0,68 persen

  1. Perumahan, Air, Listrik, dan BBRT

Inflasi y-on-y: 0,13 persen

  1. Perlengkapan & Peralatan Rumah Tangga

Inflasi y-on-y: 0,59 persen

  1. Kesehatan

Inflasi y-on-y: 2,44 persen

Penyumbang utama: tarif laboratorium, obat dengan resep

  1. Transportasi

Inflasi y-on-y: 2,25 persen

Penyumbang inflasi: mobil, sepeda motor

Penyumbang deflasi: angkutan udara

  1. Informasi dan Komunikasi

Stabil cenderung deflasi tipis 0,01 persen

  1. Rekreasi, Olahraga, dan Budaya

Inflasi y-on-y: 3,23 persen

  1. Pendidikan

Deflasi y-on-y: 0,15 persen

  1. Penyediaan Makanan/Restoran

Inflasi y-on-y: 3,55 persen

  1. Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya

Inflasi y-on-y: 16,98 persen

Emas perhiasan menjadi penyumbang terbesar (1,13 persen)

Perbandingan Inflasi Antar Tahun

Inflasi y-on-y November 2025: 1,77 persen

November 2024: 4,28 persen

November 2023: 3,86 persen

Inflasi November 2025 tercatat lebih rendah dari dua tahun sebelumnya, menunjukkan tekanan inflasi di Mimika cenderung mereda. **