Timika,papuaglobalnews.com – Seluruh umat muslim di dunia saat ini sementara menyiapkan hati menjalani bulan suci Ramadhan 1446 hijriah.

Memasuki bulan penuh berkah ini Uztad H. Abdul Muthalib Elwahan, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Mimika Papua Tengah memberikan pesan kepada seluruh umat Islam menjalankan ibadah puasa dengan tetap mentaati aturan secara baik dan benar.

Sebagai umat muslim harus menanamkan semangat keimanan, memupuk persaudaraan sesama umat Islam maupun dengan sesama umat beragama lain.

Pada momen Ramadhan 1446 H baik umat muslim, Nasrani dan umat beragama lain akan hidup berdampingan dengan menghirup udara yang sama dalam suasana penuh damai.

“Mari kita tetap tunjukan persamaan dan tanamkan nilai-nilai persaudaraan dalam menyambut ramadhan hingga ramadhan berakhir dengan baik pula,” ajak Muthalib.

Muthalib juga berpesan khusus untuk kaum muslimin dan muslimat sesuai pesan Nabi, siapa yang bergembira ketika masuk bulan suci ramadhan maka sesungguhnya orang itu diharamkan, terbakar akan masuk api neraka.

Untuk itu, kepada umat beragama untuk tetap tanamkan dan menjaga nilai persatuan dan persaudaraan dari dunia hingga akhirat kelak.

Pesan lain, kepada para mubhalik, kiaya, ulama serta para guru ngaji yang bertugas di Mimika selama bulan suci ramadhan pada saat berceramah di atas mimbar jauhkan menggunakan kata-kata kilafiah atau kata-kata yang menimbulkan perbedaan yang berujung pada menimbulkan konflik serta perpecahan diantara sesama umat di Mimika.

“Kita berada di atas mimbar harus menyampaikan kata-kata menyejukan, menyatukan, memberi solusi yang disesuaikan dengan kondisi umat beragama dengan semangat moto Eme Neme Yauware (bersatu, bersaudara kita membangun),” pesannya.

Ia berharap kepada Pemerintah Daerah di bulan suci ramadhan ini membuat suatu kebijakan yang mendukung umat islam menjalankan ramadhan ini. Terutama memberikan imbauan menghentikan sementara peredaran minuman beralkohol, Tempat Hiburan Malam (THM) agar umat islam dapat melaksanakan ibadah puasa dengan hati teduh, aman, nyaman dan damai.

Ia menekankan, puasa bukan milik Nabi Muhammad tetapi puasa merupakan milik Allah sendiri. Ini menjadi bulannya Allah. Karena Allah sebagai maha pencipta, menciptakan manusia sebagai anak cucu Nabi Adam. Dengan demikian selama menjalani ramadhan ini mendapat restu dari Allah sendiri.

Ia menambahkan pada pembukaan ibadah puasa malam ini seluruh ulama, mubhalik, kiai, uztad yang menjadi utusan Ikatan Dai Dewan Masjid Indonesia (IDDMI) Mimika belum difungsikan untuk berceramah. Tetapi semua masih dipercayakan kepada masing-masing pengurus masjid untuk mengerahkan jemaatnya.

“Para mubhalik, uztad, kiai dan guru ngaji baru diperbolehkan besok malam sampai malam ke 30,” katanya. **