“Jangan biarkan masalah ini berlama-lama. Kalau ada masalah diselesaikan dan hadapi. Kalau tidak selesaikan kami pertanyakan apa di balik itu?” katanya.

Obeth mengungkapkan masyarakat sangat membutuhkan kehadiran transportasi udara sebagai urat nadi memperlancar arus distribusi barang maupun manusia dari kampung ke Kota Timika.

Kondisi berhentinya pelayanan penerbangan ini sebut Obeth, tidak hanya dialami masyarakat di Lapter Baluni Arwanop saja tetapi termasuk Alama, Jila, dan Tsinga.

Sementara Elcardobe Sapakoly, Kepala Bidang Udara Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika ketika dihubungi papuaglobalnews.com untuk mengkonfirmasi terkait hal ini hingga berita dipublis belum direspons. **