Timika,papuaglobalnews.com – Pada 9 Juli 2025 Gereja Kemah Injil Kingmi genap 50 tahun Yubilieum hadir di Timika. Sebagai bentuk ungkapan syukur, Jemaat Kingmi Gereja Maranatha Meeuwo Timika, akan merayakan momen bersejarah Tahun Yubileum tersebut di Gereja Maranatha Meeuwo di Jalan Kesehatan, Kelurahan Timika Indah, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika Papua Tengah.

Perayaan syukur 50 tahun ini diawali dengan ibadah bersama, potong kue dan bakar batu.

James Kayame, Ketua Panitia kegiatan menjelaskan pesta 50 tahun Yubilieum Jemaat Maranatha Meeuwo yang didirikan sejak tahun 1975 mulanya berada di Tembagapura. Namun karena perusahaan (Freeport Indonesia) ingin memperluas wilayah kerjanya sehingga pada tahun 1986 pelayanan dipindahkan ke dataran rendah tepatnya di Kwamki Lama.

”MTQ

“Kami pindah ke Kwamki Lama selama dua tahun kami tidak punya tempat ibadah. Kita tetap percaya bahwa Tuhan ada sehingga ada bantuan pemerintah dan PTFI bangun gedung serba guna di Kwamki Lama sambil mencari lokasi baru untuk pembangunan gereja,” kata James.

Masuk tahun 2007 ada hamba Tuhan yang bersedia memberikan tanah di lokasi Timika Indah. Pada tahun 2010 pembangunan gereja dimulai dan 2012 peresmian Gereja Kingmi Jemaat Maranatha Meeuwo.

Sementara Pendeta Deki Richad Pigome mengatakan, Jemaat Maranatha Meeuwo mempunyai sejarah tersendiri dalam Gereja Kemah Injil Kingmi di Tembagapura.

“Dan kami generasi sekarang merasa bangga dan syukur karena pelaku-pelaku sejarah sudah ada dan di dalam gereja ini bertumbuh subur benih-benih iman, sehingga dapat merayakan ulang tahun Gereja Kingmi Jemaat Maranatha Meuuwo yang ke 50 tahun Yubilieum” tutur Pendeta Deki.

Ia mengemukakan dalam ibadah peringatan 50 tahun akan diceritakan atau disampaikan sejarah gereja ini kepada generasi muda.

Dikatakan diusia setengah abad, pihaknya akan fokus membangkitkan semangat generasi dalam pelayanan.

“Jadi, gereja ini punya roh untuk membangkitkan semangat generasi baru menuju 100 tahun kedepan. Fokus Kami pada pelayanan bagaimana membangun iman generasi muda dengan membangkitkan semangat serta peran orang tua membimbing tumbuh kembang anak-anak dalam hidup menggereja. Itu harus dibangkitkan dalam pertumbuhan spirit iman, ilmu dan pengetahuan,” paparnya.

Senior Lahir Besar Timika (Labeti) Pieter Edoway mengatakan, sebagai Labeti Suku Mee, Paniai mengapresiasi atas pencapaian usia yubilieum yang akan dirayakan Jemaat Maranatha Meeuwo. Dalam kegiatan yang sangat luar biasa ini bisa melibatkan semua jemaat baik dari Katolik dan semua Suku Mee yang ada di Timika.

“Jadi, tidak hanya kita Kingmi saja tapi ada Katolik juga ambil bagian. Kerukunan-kerukunan juga ambil bagian. Dan kami yang Labeti juga ambil bagian dalam bentuk sumbangan dana, alat musik untuk pengembangan kedepan agar generasi muda dapat mempertahankan gereja ini,” pungkasnya. **