Timika,papuaglobalnews.com – Aliansi Pemuda Amungme (APA) Kabupaten Mimika Papua Tengah mendesak Pemerintah Kabupaten Mimika mengakomodirkan kembali anak-anak Amungme dan Kamoro (AMOR) yang tidak lolos Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).

Hal ini disampaikan Hellois Kemong, Ketua APA Mimika setelah bertemu Plt. Asisten II Everth L. Hindom, Plt. Asisten III Frans Kambu dan Hermina Imbiri, Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Mimika di ruang kerja Asisten II, Rabu 5 Maret 2025.

Hellois mengungkapkan kedatangan APA ini menyampaikan rasa kekecewaan terhadap Pemerintah Kabupaten Mimika karena anak-anak Amungme dan Kamoro tidak lolos SKD.

Hellois mengungkapkan dalam diskusi telah disampaikan agar SKD ini harus ada kebijakan khusus untuk memprioritas putra-putri Amungme dan Kamoro.

“Untuk apa ada Otsus kalau kami tidak diprioritaskan untuk diakomodir,” sesalnya.

Dikatakan SKD ini harus diprioritaskan karena jumlah peserta tes AMOR tidak banyak hanya 100 orang. Putra-putri AMOR ini harus menjadi tuan diatas tanahnya sendiri.

Meski demikian, Hellois menegaskan dalam SKD ini masih ada kuota sisa baru diperuntukan bagi peserta lain.

Ia berharap Pj Sekda Mimika Petrus Yumte bisa mengambil langkah memperjuangkan nasib anak-anak yang gagal lolos SKD ke Pemerintah Pusat untuk diakomodir kembali.

Ia menambahkan peserta Amungme-Kamoro yang tidak lolos ini harus tetap masuk dalam SKD ini bukan dialihkan dalam daftar formasi khusus 280 orang yang sekarang lagi menunggu jawaban MenpanRB.

“Mereka tadi janji sampaikan ke Pj Sekda. Kapan kami diundang ketemu Pj Sekda, kami belum tahu. Kami tunggu saja. Kami mau masalah ini harus jelas diselesaikan,” harapnya.

Ia menambahkan untuk kuota 280 yang sudah diperjuangkan selama ini khusus Amungme dan Kamoro.

Sebagai Ketua APA, Hellois memastikan terus mengkawal proses ini dalam memperjuangkan apa yang menjadi hak putra daerah.

“Kami harap dalam masa sanggahan ini, peserta Amungme, Kamoro dan lima suku kekerabatan harus diakomodir dengan baik. Jumlah kami tidak banyak. Sisanya kami serahkan untuk teman-teman lain,” katanya.

“Ibu Kepala BKPSDM tadi sudah janji akan fasilitasi bertemu dengan Pj Sekda untuk kami bertemu. Kami tunggu informasi lanjutan seperti apa,” katanya.

Pemerintah katanya, harus mempunyai kebijakan karena penerimaan pegawai Amungme dan Kamoro sebagai persiapan awal sebelum hadirnya Daerah Otonomi Baru (DOB).

“Kalau kami tidak diprioritaskan lalu rencana dua DOB untuk siapa? Apakah kami hanya nama?”, tanya Hellois. **